20/02/12

Mengelola Keuangan Usaha

Seringkali hal yang dijadikan sebagai alasan utama bagi kita untuk tidak mencoba atau menunda berwirausaha adalah tidak adanya atau belum cukupnya uang yang dimiliki untuk dijadikan sebagai modal untuk memulai usaha sendiri. Padahal, kita tidak perlu menunggu sampai kita memiliki modal besar.

Pada prinsipnya jika kita sudah bertekad untuk memulai sebuah bisnis, yang menjadi modal utama bukanlah uang, melainkan keberanian, keyakinan, dan ketekunan. Artinya untuk memulai usaha, kita tidak perlu menunggu sampai modal besar terkumpul. Sedangkan untuk mendapatkan modal dapat dilakukan dengan berbagai sumber, antara lain dengan menjual gagasan kita kepada investor. Apabila kita memiliki ketrampilan tapi tidak memiliki uang, mengapa kita tidak mencoba bermitra dengan orang yang memiliki uang tetapi tidak mempunyai keberanian dan ketrampilan yang kita miliki ? Strategi bisnis dengan prinsip Win – win solution !!!

Pada prinsipnya, hanya ada dua hal yang perlu diperhatikan jika seseorang ingin berbisnis, yaitu:
Pertama, mengubah pola pikir (mind set) yang selalu mengatakan bahwa bisnis merupakan hal yang sulit dan harus tersedia modal dalam jumlah banyak. Kedua, bertindak dan berani memulai, selebihnya kerja keras.

Mengelola Keuangan Usaha
a. Mengetahui kebutuhan modal usaha
Seringkali kita bertanya kepada orang yang sudah membuka usaha “ Berapa sih modal yang dibutuhkan untuk membuka usaha seperti sekarang ini ? “ Jawaban yang sering muncul adalah “ Tidak banyak, hanya sekian juta rupiah, atau sekian belas juta rupiah ….. ? Pada prinsipnya, dalam menjalankan usaha terdapat tiga jenis modal yang diperlukan, yaitu modal investasi awal, modal kerja, dan modal operasional.

  • Modal Investasi Awal adalah modal yang diperlukan di awal usaha, biasanya dipakai untuk jangka panjang. Contoh modal ini adalah bangunan, mesin serta peralatan kantor seperti komputer, kendaraan, perabotan kantor dll. Banyak cara untuk mensiasati besarnya biaya investasi, misalnya : untuk bangunan bisa menyewa sebelum mampu membeli, untuk mesin atau peralatan bisa membeli melalui leasing.
  • Modal Kerja adalah modal yang digunakan untuk membeli atau membuat barang dan jasa yang kita hasilkan. Contoh modal ini digunakan untuk membeli bahan makanan untuk usaha reston, untuk membeli kertas untuk usaha foto copy. Banyak cara untuk memperkecil modal kerja dengan cara kerja sama produksi. Misalnya untuk usaha kripik kentang kita kerja sama dengan distributor kentang untuk membeli dengan jumlah tertentu dan tidak pindah-pindah distributor.
  • Modal Operasional. Modal operasional adalah modal yang harus kita keluarkan untuk membayar biaya operasi bulanan untuk usaha kita. Contoh modal ini digunakan untuk pembayaran gaji pegawai, telepon bulanan, listrik, air dan lain-lain. Banyak cara untuk memperkecil biaya operasional, misalnya untuk pegawai jangan terlalu banyak pegawai tetap, tetapi mengunakan pengawai kontrak atau pegawai harian dulu sebelum mampu membayar gaji pegawai yang banyak. Biasanya modal operasional bibayarkan secara bulanan.


b. Sumber-sumber Keuangan Perusahaan
Ditinjau dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat dibagi dua golongan, yaitu:

  • Dana yang berasal dari perusahaan disebut pembelanjaan intern. Penggunaan dana ini merupakan cara yang paling mudah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan, sebab tinggal mengambil dana yang sudah tersedia di perusahaan. Ada tiga jenis sumber dana intern yang dapat dijadikan sumber keuangan perusahaan, di antaranya: (a) Penggunaan dana perusahaan, (b) Penggunaan cadangan, (c) Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan.
  • Dana yang berasal dan luar perusahaan, yang disebut pembelanjaan ekstern. Sumber dana ekstern mencakup:
  1. Dana pemilik atau penyertaan. Dalam perusahaan harus adanya pemisahan yang tegas antara dana milik pribadi atau pembelanjaan sendiri (misalnya saham) dengan dana milik perusahaan.
  2. Dana yang berasal dari pinjaman/ekstern di antaranya kredit jangka pendek (kredit rekening koran, kredit penjual/pembeli, aksep) dan kredit jangka panjang (obligasi, kredit bank, dan kredit dari negara lain).
  3. Dana bantuan program pemerintah pusat dan daerah.
  4. Dana dari keluarga yang ingin menanamkan modalnya.
  5. Dana ventura, yaitu dana dari perusahaan yang ingin menginvestasikan dananya, karena memiliki potensi.
c. Perencanaan Keuangan dan Penggunaan Dana
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam merancang penggunaan biaya, meliputi :

  1. Biaya awal
  2. Proyeksi/rancangan keuangan, yang mencakup: (a) Pembukaan neraca harian, (b) Proyeksi neraca pendapatan (income statements), (c) Proyeksi neraca aliran kas (cash flow statements)
  3. Analisis pulang pokok (break-even analysis)

Biaya awal (start-up cost), adalah biaya yang diperlukan ketika perusahaan akan berdiri, yaitu pada umumnya meliputi;

  1. Biaya awal yang tidak terduga (unik)
  2. Biaya administrasi (gaji karyawan dan peralatan kantor)
  3. Biaya (sewa) bangunan
  4. Biaya asuransi
  5. Biaya tambahan atau biaya secara umum.


Perkiraan Biaya Awal Perusahaan

Pelaporan Keuangan
a. Neraca
  • Neraca (balance sheet) adalah suatu laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan sesaat dari sebuah usaha.
  • Neraca merupakan gambaran dari perkiraan atas nilai perusahaan pada suatu waktu yang menyangkut harta dan hutang perusahaan
b. Laporan Rugi Laba
  • Laporan rugi laba menggambarkan keadaan suatu usaha dalam suatu waktu tertentu, dengan membandingkan antara pengeluaran dengan pendapatan yang sekaligus dapat menunjukkan laba bersih perusahaan baik berupa keuntungan maupun kerugian.
  • Dalam laporan rugi laba terdapat komponen harga pokok penjualan yang menggambarkan jumlah biaya, termasuk ongkos kirim, dari barang dagangan selama periode tertentu.

Mengelola Keuangan Usaha
Apa yang kita peroleh dari laporan rugi laba dan neraca? Kita dapat melakukan evaluasi dan perencanaan untuk bisnis tahun depan.
  1. Menentukan penjualan bersih tahun depan berdasarkan informasi laba bersih dan margin laba bersih.
  2. Rasio likuiditas yaitu rasio yang menunjukkan apakah usaha kita dapat menutupi kewajiban dalam jangka pendek yang jatuh tempo.
  3. Rasio penjualan bersih atas harta total yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan penjualan sehubungan dengan harta yang dipunyainya.
  4. Rasio laba bersih atas modal. Rasio ini menunjukan tingkat pengembalian keuntungan dari setiap modal yang ada diperusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Definisi Public Relations

Public relations (PR) yang diterjemahkan bebas menjadi hubungan masyarakat (Humas), terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara...